Selasa, 25 Januari 2011

About my "Lopdet!"

Banyak kata yang ngebuat perasaanku bimbang ga karuan. Ga tau hatiku mesti jatuh pada hati yang telah lama menanti atau lainnya. Mulai dari kata-katanya yang "mungkin semua ini salahku, aku udah menyalah gunakan arti pertemanan kita. Sebenarnya aku berharap lebih ke kamu. Lupain smua tentang kita kalau itu buat kamu bahagia dan enggak buat aku". Ngomongin soal resiko maen hati, kita harus siap sakit hati, beda dengan yang hanya main nafsu atau materi. Teringat kata-katanya yang patah semangat waktu itu, "tak biasa ku sendiri, tak biasa tanpa dirimu, mungkin salahku sendiri, tak bisa ku melupakanmu",turut iba dengan pernyataannya yang akan setia,tetap cinta sampai maut memisahkan kita. Aku terdiam tanpa berkata-kata. Hatiku selalu untuknya, tapi ragaku milik orang lain. Entah kenapa sampai sekarang aku masih ga bisa terima perasaan cintanya yang menggebu-gebu kepadaku. Satu tahun yang lalu dia meninggalkanku pergi jauh berusaha melupakanku. Entah kenapa rasa kangen ingin mengetahui keadaannya menghantuiku. Yah, kita tetap berkomunikasi walau hanya mendengar suaranya, canda tawanya, kekonyolannya membuatku tetap mengaguminya. Terlintas sebait puisi untukku, "Hujan dihatiku, kilat petir menyambar-nyambar, gemuruh guntur menggelegar menambah seram suasana, hancur, hancur dan hancur!".
Satu tahun berlalu, sedikit aku bisa melupakannya walaupun itu mustahil. Tiba di hari yang fitri, tanpa pemberitahuan sebelumnya, dia datang ke rumahku untuk silaturahmi ke keluargaku. Sempat shock dia datang dan bilang kalau tidak akan pergi jauh lagi.  Dia datang lagi setelah sekian lama kita tak jumpa. Canda itu, tawa khas itu, suara itu. Serpihan hati yang selama ini berusaha kulupakan, kini ada lagi dan datang lagi. Ga seharusnya dia hadir dikehidupanku lagi. Aku sudah berusaha untuk melupakan kenangan itu, moment masa-masa SMA saat bersamanya. Sedikit menyesal sudah berusaha melupakannya, tapi akhirnya seorang sahabat mendekatkanku lagi dengannya.
Saat-saat keterpurukanku, dia menyadarkanku untuk tidak lagi kembali di kehidupanku yang penuh akan kemunafikan. Sedikit demi sedikit dia berhasil membuatku sadara atas apa yang selama ini aku lakukan. Tetapi aku belum juga bisa menerima cintanya untuk singgah dihatiku. Entah apa yang membuatku seperti ini. Tetapi aku percaya, Jodoh di tangan Tuhan. Dan aku hanya bisa berdoa yang terbaik untuk diriku dan dirinya, semoga kedepannya jauh lebih baik dari sebelumnya. Tetap berjuang, tetap semangat!!!! ikuti alurnya dan rasakan yang dapat kita rasakan. Cinta sejati yang hakiki, tidak melihat bagaimana sosoknya, tetapi yang terpenting adalah, hatinya.

1 komentar:

  1. hahaha..akhirnya akku bisa membuka hatiku untuknya.... \^_^/ terima kasih Ya Allah sudah mempersatukan kami... ^^

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar ^_^

Blog ArtikeL

Blog Tetangga