Pernah berbuat salah? Bagaimana rasanya? Nggak
enak? Atau enak banget? Dari pengalaman saya, dua rasa itu saya dapatkan. Suatu
ketika, saya melakukan kesalahan, rasanya nggak enak banget. Kepercayaan saya
pada diri sendiri, anjlok. Suatu ketika yang lain, saya melakukan kesalahan.
Eh, koq rasanya enak. Apa bedanya?
Ternyata, kesalahan itu memang ada dua jenis. Jenis
pertama, adalah jenis kesalahan yang buruk. Karenanya mendatangkan perasaan
nggak enak. Kesalahan jenis ini sering dinamakan sebagai dosa. Jenis kedua
adalah kesalahan yang baik. Kesalahan yang justru mendatangkan perasaan yang
enak luar biasa. Gurih. Bila kesalahan jenis pertama bernama dosa, maka
kesalahan kedua ini polaritasnya. Namanya pahala. Inilah kesalahan yang berada
di dalam ruang boleh salah kita. Kesalahan yang mendatangkan pahala.
Wow…
Koq bisa? Yap, bisa. Kesalahan-kesalahan kedua ini
adalah kesalahan-kesalahan yang berada di dalam bingkai kebaikan. Saya
menyebutnya sebagai kesalahan di dalam ‘ruang boleh salah’. Itu sebab ia
mendatangka pahala. Kesalahan di luar bingkai kebaikan mendatangkan dosa.
Kesalahan luar biasa banyaknya pernah dibuat Thomas Alfa Edison ketika membuat
bola lampu. Tapi kesalahan-kesalahan itu membawa ia pada kegemilangan dunia.
Hal yang sama dilakukan para pemimpin yang mencerahkan dunia dari waktu ke
waktu.
Kesempatan kedua adalah sebuah prinsip untuk
mensikapi kesalahan. Baik kesalahan jenis pertama atau kedua. Kesempatan kedua
membuat kita bisa terus melakukan perbaikan diri terus menerus. Ketika berbuat
dosa, kesempatan kedua adalah kesempatan untuk bertaubat dan sadar atas kesalahan-kesalahan
itu. Ketika berbuat salah dalam ‘ruang boleh salah’, kesempatan kedua membuat
kita siap untuk mencoba lagi. Kita sadar kesalahan itu diperlukan agar kita
benar-benar tahu mana yang benar dan tepat.
Maka ketika kita mendapatkan kesempatan kedua itu,
gunakan ia sebaik-baiknya. Tak ada manusia yang paling bodoh di dunia selain
yang menyia-nyiakan kesempatann kedua yang ia dapatkan.
Bagaimana kita mendapatkannya?
Kesempatan kedua didapat dengan :
1. Menerima dan mengakui kesalahan yang terjadi adalah kesalahan kita.
2. Maafkan diri kita sendiri.
3. Berjanji bertindak benar / lebih baik lagi.
Tuhan memberikan kesempatan kedua pada manusia
berulang-ulang. Terus menerus tanpa henti. Ia selalu bersedia menerima setiap
janji perbaikan yang kita lakukan.
Selamat mencoba…
Enjoy.
Selamat mencoba…
Enjoy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar ^_^